Banyak keluhan yang dilontarkan orang-orang di media sosial mengenai rumah yang makin susah dibeli akhir-akhir ini. Hal ini bisa jadi memang ada benarnya mengingat rumah bukanlah sesuatu yang murah untuk dibeli shingga bisa dianggap wajar jika banyak orang yang mengeluhkan harganya.
Dalam membeli rumah sendiri, harga bukanlah satu-satunya hal yang dipertimbangkan. Masih ada lokasi, fasilitas yang tersedia, potensi kebencanaan, serta hal-hal lainnya yang turut menjadi pertimbangan dalam membeli rumah. Belum lagi dengan administrasi yang harus dipenuhi yang mana tidak bisa dikatakan sederhana. Banyaknya pertimbangan tersebut jugalah yang bisa jadi membuat rumah makin sulit untuk dibeli oleh orang Indonesia.
Artikel ini membahas beberapa alasan mengapa rumah makin sulit dibeli oleh orang Indonesia.
Harga yang Makin Mahal
Faktor pertama yang membuat rumah makin tidak terbeli adalah karena harganya yang makin mahal dari tahun ke tahun. Memang tidak semua rumah harganya selalu naik setiap tahunnya karena beberapa faktor tetapi kebanyakan rumah yang dijual harganya terus mengalami kenaikan.
Hal ini sebenarnya tidaklah mengeherankan mengingat keterbatasan lahan yang tersedia terutama di wilayah perkotaan di mana lingkungannya cenderung mengalami perkembangan pesat. Belum lagi jumlah rumah yang jumlahnya sedikit di wilayah perkotaan memiliki banyak peminat yang kemudian mempengaruhi kenaikan harganya.
Rumah-rumah dengan harga terjangkau pun tersisa di wilayah pinggiran kota yang biasanya berjarak cukup jauh sehingga membuat peminatnya harus mempertimbangkan berkali-kali yang juga membuat membeli rumah menjadi hal yang makin sukar untuk dilakukan.
Jumlah yang Makin Terbatas
Rumah yang terletak di lokasi strategis adalah impian bagi banyak orang. Kalau bisa rumah yang ditinggali berlokasi dekat dengan berbagai fasilitas publik mulai dari kesehatan, transportasi, pendidikan, dan dekat dengan kantor. Masalahnya, rumah dengan kondisi yang seperti itu seringkali berada di tengah perkotaan yang mana jumlahnya tidak banyak. Sekalinya dibangun perumahan baru pun unitnya bisa lekas habis dipesan dan tentu saja harga yang ditawarkan cenderung mahal dan mengalami kenaikan setiap waktunya.
Pilihan pun dijatuhkan pada rumah dengan fasilitas publik yang tidak selengkap sebelumnya. Salah satu fasilitas publik seperti transportasi bisa digantikan dengan sepeda motor asalkan tetap dekat dengan fasilitas kesehatan, pendidikan, dan pasar. Rumah-rumah yang dekat dengan fasilitas tersebut biasanya masih tidak terlalu jauh dari perkotaan tetapi harga yang ditawarkan tidaklah semahal yang berada di pusat kota.
Pendapatan yang Cenderung Stagnan
Faktor lain yang juga membuat rumah menjadi tidak terbeli adalah pendapatan yang cenderung stabil di angka sekarang padahal harga rumah cenderung mengalami kenaikan. Artinya, ada kemungkinan semakin menunda membeli rumah maka harga yang harus dibayarkan bisa jadi akan semakin tinggi juga. Persoalan ini membuat rumah makin tidak terbeli terutama bagi orang yang pendapatannya tergolong kecil sedangkan kebutuhan yang harus dipenuhi beragam jumlahnya.
Syarat KPR
Sebenarnya, salah satu solusi dari persoalan rumah yang makin tidak terbeli adalah hadirnya Kredit Pemilikan Rumah (KPR). KPR membuat memiliki rumah tidak lagi sebatas angan-angan. Harga rumah yang sangat mahal bisa dicicil dalam rentang waktu yang cukup panjang mulai dari 10 tahun dan ada juga yang sampai 20 tahun. Persoalannya, tidak semua orang dapat memenuhi syarat untuk ikut KPR terutama bagi mereka yang pendapatan bulanannya tidak tetap. Belum lagi uang muka yang harus disetorkan pun tidak bisa dikatakan murah bagi beberapa orang.
Demikianlah beberapa faktor yang membuat rumah menjadi sesuatu yang terasa tidak terbeli oleh orang Indonesia di masa sekarang.
 WhatsApp: 0877-8121-8255
 Instagram: @microurbane
