Membangun rumah adalah suatu pekerjaan besar yang harus dikerjakan dengan penuh perhitungan. Karenanya, manajemen proyek pembangunan rumah tidaklah dapat dilakukan secara sembarangan dan mesti penuh perhitungan terperinci dalam pengerjaannya.
Salah-salah, proses pembangunan rumah dapat memakan waktu yang lebih lama dari perkiraan awal dan bahkan dapat menghabiskan biaya yang lebih besar. Kita semua tidak ingin hal tersebut terjadi. Oleh sebab itu, dalam kesempatan kali ini, kita akan membahas mengenai manajemen proyek pembangunan rumah.
Manajemen Tenaga Kerja
Komponen pertama yang perlu kamu tentukan adalah mengenai tenaga kerja. Tenaga kerja yang dimaksud di sini tidak hanya kuli proyek saja melainkan juga orang-orang lain yang akan kamu libatkan dalam proyekmu. Ibaratnya kamu sedang menyusun tim.
Adapun untuk kebutuhan proyek sendiri yang biasa dibutuhkan selain kuli bangunan adalah perencana bangunan, arsitek, dan juga mandor yang nantinya bertugas mengawasi jalannya proyek.
Untuk menghemat bujet, kamu bisa menunjuk perencana bangunan yang sekaligus bertugas sebagai arsitek. Buat kamu yang bingung apa perbedaan antara arsitek dan perencana bangunan, sederhananya, arsitek adalah orang yang mendesain suatu bangunan. Adapun tugas dari perencana bangunan adalah termasuk mempelajari kontur tanah dan membuat perencanaan bahan apa yang nanti cocok dan akan dibutuhkan saat konstruksi dikerjakan.
Manajemen Upah
Hal selanjutnya yang perlu kamu perhatikan dalam manajemen proyek pembangunan rumah adalah soal upah. Semakin besar tim yang kamu bentuk, biaya yang kamu butuhkan untuk mengupah juga cenderung akan semakin besar. Karenanya, kamu harus benar-benar paham akan kebutuhanmu dalam proyek pembangunan rumah akan seperti apa.
Untuk mengupah kuli bangunan, kamu bisa mengikuti standar yang berlaku di daerahmu. Biasanya upah kuli bangunan dihitung per hari antara 100 ribu hingga 150 ribu tergantung standar yang berlaku di wilayah proyekmu.
Sedangkan untuk arsitek atau perencana bangunan, penghitungan akan lebih kompleks karena melibatkan tingkat kesulitan dari pekerjaan mereka. Dalam hal ini, semakin rumit bangunan yang kamu kehendaki, ada kemungkinan biaya yang perlu kamu siapkan juga semakin besar.
Manajemen Material
Selanjutnya adalah manajemen material. Di sini kamu bisa berkonsultasi kepada perencana bangunan mengenai material apa saja yang akan kamu butuhkan dalam pembangunan rumah.
Perencanaan material ini amatlah penting untuk menghindari kelebihan pembelian material yang mana dapat merugikanmu. Dalam beberapa kasus, ada juga material yang terbeli sebelum waktunya padahal material tersebut harus segera dipasang untuk menghindari kerusakan seperti genting yang karena dibeli di awal sampai rusak karena tertimpa ini dan itu.
Manajemen Metode Pelaksanaan
Metode pelaksanaan pembangunan rumah dapat dibagi ke dalam beberapa tahap sebagai berikut:
Pekerjaan Pendahuluan
Tahapan ini terdiri dari pengurusan izin pembangunan, pembuatan jadwal pengerjaan, mobilisasi alat, sampai dengan persiapan lokasi termasuk menyingkirkan pohon atau hal lain yang berpotensi mengganggu jalannya proyek.
Pekerjaan Tanah dan Pasir
Selanjutnya, tahapan akan masuk ke pekerjaan tanah dan pasir yang meliputi:
- Memastikan posisi galian dan ukurannya sudah seperti yang tertera dalam rencana;
- Pembuatan pondasi;
- Atau bisa juga menguruk atau menimbun tanah sesuai kebutuhan apabila kamu membangun di tempat yang perlu diuruk seperti sawah.
Pekerjaan Pemasangan
Pekerjaan pemasangan adalah proses pembangunan seperti menyusun batu bata, pemasangan kerangka atap, sampai dengan pengecatan.
Pekerjaan Lantai
Selesai dari pekerjaan pemasangan, kita akan lanjut ke pekerjaan lantai di mana kita akan memasang lantai baik dengan keramik atau marmer sesuai rencana. Pilihlah jenis lantai yang sesuai dengan kebutuhanmu dengan memperhatikan kondisi alam di tempat kamu membangun rumah apakah lembab atau kondisi lainnya.
Pekerjaan Instalasi Listrik
Berikutnya adalah pekerjaan instalasi listrik di mana kamu akan memasang sirkuit listrik di rumahmu. Kamu perlu melibatkan seorang ahli dalam hal ini untuk menghidari salah pemasangan yang mana dapat berakibat fatal di kemudian hari.
Pekerjaan Penutup
Di bagian akhir, kamu akan melakukan pekerjaan penutup yaitu membersihkan sisa-sisa proyek dan melakukan perawatan yang dibutuhkan. Setelah tahap ini selesai, berakhirlah proyek pembangunan rumah dan rumah sudah siap untuk dihuni.
Perlu dijadikan catatan bahwa artikel tentang manajemen proyek pembangunan rumah ini merupakan perkiraan kasar dan masih perlu diperinci sesuai dengan kebutuhanmu di lapangan. Kamu bisa berkonsultasi dengan ahlinya untuk mendapatkan perkiraan yang lebih rinci yang mana sesuai dengan kebutuhan dan kemampuanmu. Semoga artikel ini bermanfaat dan sampai jumpa di artikel lainnya.
 WhatsApp: 0877-8121-8255
 Instagram: @microurbane
